Cara Sederhana Mengukur Grounding dengan Avometer

Cara Sederhana Mengukur Grounding dengan Avometer

Halo Sobat Sederhana! Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara sederhana mengukur grounding dengan avometer. Grounding atau biasa disebut dengan tanah adalah salah satu sistem penting dalam instalasi listrik. Keberadaannya sangat penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penggunanya. Oleh karena itu, diperlukan pengukuran grounding untuk memastikan sistem tersebut bekerja dengan baik.

Pengertian Grounding

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pengukuran grounding, kita harus memahami terlebih dahulu tentang apa itu grounding. Grounding dapat diartikan sebagai penghubung atau sambungan antara sistem listrik dengan tanah. Tujuannya adalah untuk mengalirkan arus bocor ke tanah sehingga tidak membahayakan pengguna.

Grounding juga berfungsi sebagai pelindung dari lonjakan tegangan, sehingga peralatan listrik dan penggunaannya terhindar dari kerusakan dan bahaya yang mungkin timbul. Karena itu, penting untuk melakukan pengukuran grounding secara berkala untuk memastikan sistem ini berfungsi dengan baik.

Secara umum, grounding ada dua jenis, yaitu grounding sistem TN dan grounding sistem IT. Grounding sistem TN terbagi menjadi TN-C, TN-C-S, TN-S dan TN-CS, sedangkan grounding sistem IT terbagi menjadi IT dan di IT-SN.

Alat yang Diperlukan

Sebelum melakukan pengukuran grounding, ada beberapa alat yang harus disiapkan terlebih dahulu, yakni avometer, kabel penghubung, dan penghantar.

1. Avometer

Avometer atau multimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur berbagai parameter listrik, seperti tegangan, arus, dan resistansi. Dalam pengukuran grounding, avometer akan digunakan untuk mengukur nilai resistansi atau tahanan dari penghantar grounding.

2. Kabel Penghubung

Kabel penghubung digunakan untuk menghubungkan avometer dengan penghantar grounding. Kabel ini harus memiliki ukuran yang cukup besar untuk menjamin kualitas pengukuran. Kabel penghubung yang kurang tepat dapat mempengaruhi hasil pengukuran.

TRENDING 🔥  Cara Buat Stirling Engine Sederhana

3. Penghantar

Penghantar grounding yang digunakan biasanya berbentuk batang atau plat dengan ukuran tertentu. Penghantar ini harus memiliki kontak yang baik dengan tanah untuk menjamin tegangan bocor dapat teralirkan dengan baik ke tanah.

Langkah-Langkah Pengukuran

Berikut ini adalah langkah-langkah sederhana untuk melakukan pengukuran grounding dengan avometer:

1. Pastikan Alat Telah Tersetting dengan Benar

Sebelum melakukan pengukuran, pastikan bahwa avometer sudah disetting dengan benar untuk mengukur tahanan. Jangan menggunakan alat dalam kondisi pengukuran lain seperti tegangan atau arus.

2. Hubungkan Avometer dengan Penghantar Grounding

Sambungkan kabel penghubung dari avometer ke penghantar grounding. Pastikan kabel penghubung kencang dan tidak ada konsleting.

3. Masukkan Hujung Batangan ke Tanah

Masukkan salah satu hujung batangan ke tanah. Pastikan batangan tersebut benar-benar menyentuh tanah dan tidak ada penghalang seperti batu atau benda lainnya.

4. Baca Nilai yang Ditampilkan di Layar Avo

Setelah memastikan kabel penghubung dan batangan grounding terpasang dengan baik, baca nilai yang ditampilkan di layar avometer. Nilai yang ditampilkan adalah nilai resistansi atau tahanan dari penghantar grounding.

5. Ulangi Pengukuran pada Beberapa Titik

Pengukuran grounding sebaiknya dilakukan pada beberapa titik yang dipilih secara acak. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem grounding bekerja dengan baik dan tidak ada titik-titik tertentu yang memiliki nilai resistansi yang lebih tinggi dari titik lainnya.

Tabel Pengukuran Grounding

No.
Nama Titik Pengukuran
Nilai Tahanan
1
Tiang Lampu Taman
1,2 Ohm
2
Pagar Listrik Depan
0,8 Ohm
3
Pintu Gerbang
1,5 Ohm
4
Tiang Listrik
2,4 Ohm

FAQ tentang Pengukuran Grounding

1. Berapa kali harus dilakukan pengukuran grounding?

Pengukuran grounding sebaiknya dilakukan minimal satu kali dalam setahun. Namun, jika ada perubahan dalam sistem listrik, seperti penambahan atau perubahan peralatan listrik, maka pengukuran grounding perlu dilakukan kembali.

TRENDING 🔥  Bagaimana Cara Membuat Alat Penjernih Air Sederhana

2. Apa akibatnya jika sistem grounding tidak berfungsi baik?

Jika sistem grounding tidak berfungsi dengan baik, maka akan menyebabkan tegangan bocor atau arus yang tidak teralirkan ke tanah. Hal ini dapat menyebabkan bahaya kebakaran dan kerusakan peralatan listrik.

3. Apa yang harus dilakukan jika nilai tahanan grounding terlalu tinggi?

Jika nilai tahanan grounding terlalu tinggi, berarti penghantar grounding tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh kekeringan tanah atau benda penghalang. Untuk mengatasi hal ini, dapat dicoba menggali tanah di sekitar batangan grounding atau mengganti lokasi penghantar grounding dengan lokasi yang lebih baik.

Kesimpulan

Demikianlah cara sederhana mengukur grounding dengan avometer. Pengukuran grounding sangat penting dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna sistem listrik. Dalam melakukan pengukuran, perlu memperhatikan alat yang digunakan dan langkah-langkah yang harus diikuti. Dengan melakukan pengukuran grounding secara berkala, kita dapat memastikan bahwa sistem grounding bekerja dengan baik dan terhindar dari bahaya kebakaran dan kerusakan peralatan listrik.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!

Cara Sederhana Mengukur Grounding dengan Avometer