Halo Sobat Sederhana, apakah kamu pernah merasa bingung dalam menghitung jam lembur? Jam lembur atau overtime hours adalah waktu kerja yang melebihi jam kerja normal yang seharusnya. Kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari jam lembur yang telah kamu kerjakan. Nah, dalam artikel kali ini, kita akan membahas cara sederhana menghitung jam lembur. Yuk, simak artikel ini sampai habis!
Pengertian Overtime Hours
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara menghitung jam lembur, kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan overtime hours atau jam lembur.
Jam lembur adalah waktu kerja yang melebihi jam kerja normal. Jam kerja normal biasanya diatur oleh perusahaan dan tertera dalam kontrak kerja. Jam kerja normal biasanya adalah 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. Jika kamu bekerja melebihi jam kerja normal tersebut, maka kamu sedang bekerja pada jam lembur.
Perlu kamu ketahui, jam lembur biasanya dibayar dengan upah yang lebih tinggi daripada upah kerja normal. Hal ini karena jam lembur dianggap sebagai waktu kerja yang lebih berat dan menguras tenaga daripada jam kerja normal.
Cara Menghitung Overtime Hours
1. Tentukan Batas Jam Kerja Normal
Langkah pertama dalam menghitung jam lembur adalah menentukan batas jam kerja normal. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jam kerja normal biasanya adalah 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. Namun, terkadang perusahaan juga memiliki jam kerja normal yang berbeda-beda.
Untuk menentukan batas jam kerja normal, kamu bisa melihat pada kontrak kerja atau aturan perusahaan. Jika kamu tidak yakin, tanyakan kepada atasan atau HRD perusahaanmu.
2. Tentukan Total Jam Kerja
Setelah menentukan batas jam kerja normal, selanjutnya kamu harus menghitung total jam kerja. Total jam kerja adalah jam kerja normal ditambah dengan jam kerja lembur.
Contoh:
Jam Kerja Normal | 8 jam |
---|---|
Jam Kerja Lembur | 3 jam |
Total Jam Kerja | 11 jam |
3. Hitung Uang Lembur
Setelah mengetahui total jam kerja, selanjutnya kamu bisa menghitung uang lembur yang kamu dapatkan. Uang lembur dihitung berdasarkan perhitungan gaji per jam ditambah dengan persentase upah lembur.
Contoh:
Gaji per jam | Rp10.000 |
---|---|
Upah Lembur per Jam | 150% |
Total Jam Lembur | 3 jam |
Uang Lembur | Rp45.000 (Rp10.000 x 1,5 x 3) |
FAQ
1. Apa itu jam lembur?
Jam lembur adalah waktu kerja yang melebihi jam kerja normal. Jam kerja normal biasanya diatur oleh perusahaan dan tertera dalam kontrak kerja.
2. Berapa jam lembur yang diizinkan dalam satu hari?
Jam lembur yang diizinkan dalam satu hari biasanya adalah 3 jam. Namun, dapat berbeda-beda tergantung peraturan perusahaan.
3. Berapa upah lembur yang harus diberikan?
Upah lembur yang harus diberikan adalah 150% dari gaji per jam. Namun, dapat berbeda-beda tergantung peraturan perusahaan.
Kesimpulan
Sekarang kamu sudah paham cara sederhana menghitung jam lembur, bukan? Jadi, jangan lagi bingung saat kamu bekerja lembur. Ingat, waktu yang kamu habiskan untuk bekerja lembur juga berharga dan perlu dihargai dengan imbalan yang sesuai. Selalu perhatikan peraturan perusahaan terkait jam lembur agar kamu tidak melanggar aturan yang berlaku.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.