Halo Sobat Sederhana! Apakah kamu sudah mengenal tentang SHU atau Surplus Hasil Usaha? Jika belum, maka artikel ini akan membantu kamu memahami cara menghitung SHU secara sederhana. Dalam dunia usaha, SHU merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami cara menghitung SHU agar bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kinerja perusahaan.
Apa itu SHU?
Sebelum memulai pembahasan mengenai cara menghitung SHU, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu SHU. SHU atau Surplus Hasil Usaha merupakan selisih antara total pendapatan perusahaan dengan total biaya produksi. SHU juga bisa diartikan sebagai keuntungan usaha yang diperoleh oleh sebuah perusahaan setelah diperhitungkan semua biaya produksi.
Bagaimana Cara Menghitung SHU Sederhana?
Ada beberapa cara menghitung SHU sederhana, di antaranya adalah:
1. Menggunakan Metode Pendekatan Langsung
Metode pendekatan langsung untuk menghitung SHU dilakukan dengan cara mengurangi total biaya produksi dari total pendapatan perusahaan. Berikut adalah rumusnya:
Total Pendapatan |
Total Biaya Produksi |
= |
SHU |
|||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Penjualan |
+ |
Pendapatan Lain-lain |
Bahan Baku |
+ |
Biaya Tenaga Kerja |
|||||
Biaya Overhead Pabrik |
+ |
Biaya Overhead Non-Pabrik |
Contoh:
Jika total pendapatan perusahaan adalah Rp 1.000.000.000 dan total biaya produksi adalah Rp 800.000.000, maka SHU yang diperoleh adalah:
SHU = Rp 1.000.000.000 – Rp 800.000.000 = Rp 200.000.000
2. Menggunakan Metode Markup
Metode markup untuk menghitung SHU dilakukan dengan cara menentukan markup harga yang diinginkan pada biaya produksi. Berikut adalah rumusnya:
Total Biaya Produksi | Markup Harga | = | SHU | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bahan Baku | + | Biaya Tenaga Kerja | + | Biaya Overhead Pabrik | + | Biaya Overhead Non-Pabrik | × | Markup Harga |
Contoh:
Jika total biaya produksi adalah Rp 800.000.000 dan markup harga yang diinginkan adalah 25%, maka SHU yang diperoleh adalah:
SHU = (Rp 800.000.000 × 25%) = Rp 200.000.000
FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengenai Cara Menghitung SHU
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi SHU suatu perusahaan?
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi SHU suatu perusahaan, di antaranya adalah:
- Strategi bisnis
- Kualitas produk
- Harga jual
- Biaya produksi
- Biaya operasional
- Volume penjualan
- Konsumen
2. Apa bedanya antara SHU dan laba bersih?
SHU merupakan keuntungan usaha yang diperoleh oleh perusahaan setelah diperhitungkan semua biaya produksi, sedangkan laba bersih merupakan keuntungan yang diperoleh setelah diperhitungkan semua biaya termasuk pajak.
3. Mengapa perusahaan perlu menghitung SHU?
Perusahaan perlu menghitung SHU untuk mengetahui seberapa efektif usaha yang mereka lakukan dan apakah usaha yang mereka jalankan menghasilkan keuntungan atau tidak. Dengan mengetahui SHU, perusahaan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam bisnis yang mereka jalankan, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
4. Apa yang harus dilakukan jika SHU suatu perusahaan negatif?
Jika SHU suatu perusahaan negatif, maka perusahaan perlu melakukan evaluasi dan perbaikan pada strategi bisnis dan pengelolaan keuangan agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menghasilkan SHU yang positif pada periode berikutnya.
Kesimpulan
Setelah memahami cara menghitung SHU secara sederhana, kamu dapat menggunakan salah satu metode yang disebutkan di atas untuk menghitung SHU pada perusahaanmu. Dengan menghitung SHU, kamu dapat mengetahui seberapa efektif usaha yang kamu jalankan dan apakah kamu sudah mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Jangan lupa untuk melakukan evaluasi dan perbaikan jika SHU yang kamu dapatkan masih belum memuaskan. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.