Halo Sobat Sederhana! Jika kamu memiliki hobi mengembangbiakkan ayam, membuat penetasan ayam sederhana bisa menjadi pilihan yang tepat untuk memulai usaha peternakanmu. Selain mudah dibuat, penetasan ayam sederhana juga hemat biaya dan bisa menghasilkan telur ayam yang berkualitas. Langsung saja, yuk simak cara membuat penetasan ayam sederhana berikut ini!
1. Persiapan Alat dan Bahan
Sebelum memulai membuat penetasan ayam sederhana, pastikan kamu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, diantaranya:
Alat |
Bahan |
---|---|
Inkubator |
Telur ayam |
Termometer |
Air bersih |
Hygrometer |
Minyak tanah |
Wadah untuk air |
Kain flanel |
Pastikan semua alat dan bahan yang kamu gunakan dalam keadaan bersih dan steril.
2. Persiapan Inkubator
Setelah menyiapkan semua alat dan bahan, selanjutnya kamu perlu menyiapkan inkubator. Berikut langkah-langkah membuat inkubator sederhana:
2.1. Buatlah Kotak untuk Inkubator
Kotak untuk inkubator bisa dibuat dari bahan kayu atau kardus yang kuat. Ukuran kotak disesuaikan dengan jumlah telur ayam yang akan diinkubasi.
2.2. Pasang Termometer dan Hygrometer
Pasang termometer dan hygrometer di dalam kotak untuk mengukur suhu dan kelembaban di dalam inkubator. Letakkan termometer dan hygrometer pada posisi yang mudah terlihat.
2.3. Buat Lubang Udara
Untuk menyirkulasikan udara di dalam inkubator, buatlah lubang udara pada bagian atas dan bawah kotak. Lubang udara dapat dibuat dengan ukuran sekitar 10 x 10 cm.
2.4. Letakkan Wadah Air
Letakkan wadah air di dalam inkubator untuk menjaga kelembaban udara. Pastikan wadah air diisi dengan air bersih.
3. Persiapan Telur Ayam
Setelah menyiapkan inkubator, selanjutnya kamu perlu menyiapkan telur ayam yang akan diinkubasi. Berikut langkah-langkah persiapan telur ayam:
3.1. Pemilihan Telur Ayam
Pilihlah telur ayam yang berkualitas dari induk ayam yang sehat dan produktif. Pastikan telur ayam tidak retak atau pecah.
3.2. Penyimpanan Telur Ayam
Simpan telur ayam yang akan diinkubasi pada suhu ruangan dan hindari paparan sinar matahari langsung. Pastikan telur ayam disimpan dalam posisi yang stabil dan tidak terbalik.
3.3. Pembalikan Telur Ayam
Agar telur ayam tidak menempel pada dinding tempat inkubasi, kamu perlu membalikkan telur ayam setiap 12 jam sekali.
3.4. Penandaan Telur Ayam
Untuk memudahkan memantau masa inkubasi, kamu bisa menandai telur ayam dengan pensil atau spidol.
4. Proses Inkubasi
Setelah menyiapkan inkubator dan telur ayam, selanjutnya kamu perlu melakukan proses inkubasi. Berikut langkah-langkahnya:
4.1. Persiapan Inkubator
Sebelum memulai proses inkubasi, pastikan suhu di dalam inkubator sudah mencapai suhu ideal yaitu 38 – 39 derajat Celsius dan kelembaban udara sekitar 60 – 70%.
4.2. Penempatan Telur Ayam
Letakkan telur ayam secara merata di dalam inkubator, hindari menumpuk satu sama lain. Pastikan posisi telur ayam tidak terbalik.
4.3. Pemberian Minyak Tanah
Berikan sedikit minyak tanah pada tujuh hari pertama inkubasi untuk mencegah embrio menempel pada kulit telur.
4.4. Pemantauan Suhu dan Kelembaban
Pantau suhu dan kelembaban inkubator setiap hari, pastikan suhu dan kelembaban tetap stabil dan sesuai dengan yang dibutuhkan.
4.5. Pembalikan Telur Ayam
Lakukan pembalikan telur ayam setiap 12 jam sekali untuk memastikan embrio berkembang secara merata.
5. Pemeliharaan Anak Ayam
Setelah masa inkubasi berakhir, kamu perlu memindahkan telur ayam yang sudah menetas ke dalam kandang khusus untuk pemeliharaan anak ayam. Berikut langkah-langkah pemeliharaan anak ayam:
5.1. Pemindahan Anak Ayam
Pindahkan anak ayam ke dalam kandang khusus yang sudah disiapkan dan beri pakan anak ayam yang khusus untuk tahap awal pemeliharaan.
5.2. Pemberian Air Minum
Beri air minum yang bersih dan segar pada anak ayam setiap hari. Pastikan wadah air minum selalu diisi dengan air bersih.
5.3. Pemeliharaan Kandang
Bersihkan kandang anak ayam setiap hari dan pastikan kandang selalu dalam keadaan bersih dan kering. Jangan lupa untuk mengganti alas kandang secara teratur.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Berapa Lama Masa Inkubasi Telur Ayam?
Masa inkubasi telur ayam sekitar 21 hari.
2. Apa yang Harus Dilakukan Jika Telur Ayam Retak atau Pecah?
Telur ayam yang retak atau pecah tidak bisa diinkubasi, segera buang telur yang retak atau pecah tersebut.
3. Perlukah Memasukkan Telur Ayam Secara Bertahap?
Tidak perlulah memasukkan telur ayam secara bertahap, asalkan jumlah telur ayam tidak terlalu banyak dan posisi telur ayam tidak saling menindih.
4. Berapa Lama Anak Ayam Harus Tetap dalam Kandang Pemeliharaan?
Umumnya anak ayam harus tetap dalam kandang pemeliharaan selama 1 minggu.
5. Apa yang Harus Dilakukan Jika Suhu atau Kelembaban Inkubator Tidak Stabil?
Jika suhu atau kelembaban inkubator tidak stabil, maka anak ayam tidak akan menetas dengan baik. Pastikan untuk memonitor inkubator secara rutin dan menyesuaikan suhu dan kelembaban jika diperlukan.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!